Recent Posts

Kamis, 23 Februari 2012

0 komentar

The Alchemist - Paulo Coelho

Tetapi bagaimana bila novel yang kita baca tidak membuat kita merasakan hal-hal tersebut ?  Seperti halnya novel The Alchemist, karangan penulis asal Amerika Latin Paulo Coelho. Sebuah novel bergenre magis-realis khas novel Amerika latin. Novel yang mungkin justru malah membuat kita mengerenyutkan dahi ketika membacanya. Novel tersebut menceritakan tentang petualangan seorang pemuda dalam mencari Sang Alchemist, tokoh rekaan dalam novel yang tidak lain adalah representasi Sosok Sang Bijak, yang dalam kehidupan nyata sering kita sebut guru, filsuf, orang bijak, bahkan nabi.
Dalam novel tersebut pembaca diajak bertualang secara imajinasi dan intelektual tentang pencarian kebenaran sejati, pencarian makna hidup, makna bekerja, makna berbuat baik. Paulo Coelho menggambarkan bahwa untuk menemui Sang Alchemist, Sang pemuda harus melewati sejumlah tantangan, pada bagian akhir novel, ia bahkan harus belajar mengerti bahasa alam, bagaimana angin sebenarnya berbicara. Sungguh bukan sebuah novel yang menghibur, lebih mirip sebuah buku filsafat. Mungkin untuk sebagian kita novel ini terlalu kelam, terlalu rumit, tidak menghibur. Namun justru lewat novel inilah Paulo Coelho berhasil menunjukkan kepada dunia, bahwa ia seorang penulis kelas dunia.
Pada kehidupan nyata, pencarian makna hidup adalah pekerjaan abadi manusia. Sejak pertama kali manusia pertama diciptakan hingga hari ini, Filsuf-filsuf hadir dan lahir menggantikan para nabi untuk terus mencoba mencari makna kehidupan. Dan untuk dapat menemukan makna-makna kehidupan, tantangan adalah sesuatu yang harus dihadapi. Tantangan-tantangan dalam bentuk apapun akan selalu hadir, sebagai bagian dari perjalanan menemukan kebenaran. Baik tantangan yang berasal dari diri kita atau dari orang sekitar kita.
Novel tersebut diawali oleh keinginan seorang pemuda di sebuah gereja tua untuk bertualang mencari Sang Achemist. Dalam perjalanannya, ia bekerja di toko kelontong, belajar bahasa lain, pergumulan antara menjalani kemapanan dan keinginan untuk melanjutkan perjalanan, mengalami pengalaman antara mementingkan diri sendiri dan orang lain. Akhir dari itu semua tentu saja, sang pemuda berhasil bertemu dengan Sang Alchemist. Namun, di akhir novel, Paulo Coelho menutupnya dengan adegan bahwa semua yang dialami oleh pemuda tersebut, hanyalah sebuah mimpi. Itu menimbulkan pertanyaan bahwa, apakah pencarian Sang Benar hanyalah sebuah mimpi ? Apa yang Paulo Coelho coba sampaikan dengan penutup cerita seperti itu ? Disitulah letak kekelaman novel ini.
Paulo Coelho seperti mencoba mengatakan bahwa, pencarian kebenaran hakikatnya adalah mimpi semua orang. Setiap orang berhak untuk mencari kebenaran. Namun yang juga patut disadari, bahwa pencarian kebenaran atau Sang Benar bukanlah hal mudah. Kita harus melalui berbagai halang rintang untuk bisa sampai pada akhirnya. Kita mungkin bisa sampai, namun juga tidak. Sebuah pencarian bisa berakhir pada kesuksesan, atau hanya akan membawa kita kembali ke tempat darimana kita berasal.

Sumber :
M. Yusral Alhadi (Pemilik Buku) dan Keluar Malam.


Sumber Website :: http://sangburunghantu.multiply.com/journal/item/10?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem

0 komentar:

Best viewed on firefox 5+

Blogger templates

Blogger news

Copyright © Design by Dadang Herdiana